Mengenal Lebih Dekat #part5

INDRA KE 6 ( enam ) YANG DI TUTUP

Aku lahir di keluarga yang memiliki banyak kelebihan yaitu indra ke 6 ( enam ), sebagai contoh adik kandung bapak ku, adik kandung ibu dan lain-lain, ibu dan bapakku sering komunikasi kepada adik bapakku yang memiliki kemampuan supranatural yang lumayan. Ibuku bilang keadik bapakku “yo.. gimana si ekky ini ya yo.. apa ga bisa di hilangkan ya yo kemampuan nya”, belum lagi selesai aku mendengar pembicaraan mereka aku malah disuruh membeli gula supaya aku tidak mendengar lebih jauh lagi apa yang mereka bicarakan.

Semenjak itu kemampuan melihat ku hilang atau lebih tepatnya ditutup, namun semenjak kemampuan indra ke 6 ( enam ) ku di tutup aku malah sering bermimpi aneh, salah satunya aku bermimpi ke suatu tempat yang belum pernah aku datangi lalu setelah mimpi itu berlalu dan tidak aku pikirkan malah ketika aku ke suatu tempat dimana aku belum pernah ke tempat itu, aku merasakan tempat itu tidak asing dan aku berusaha mengingat-ingat tempat itu tapi tetap tidak asing lalu mengingat kembali, ternyata aku pernah ke tempat itu ketika aku di alam mimpi. Kejadian ini sering aku alami sampai saat ini, saat umurku sudah 24 tahun dan memiliki istri dan anak.

Setelah aku menginjak bangku SMA ( Sekolah Menengah Akhir ) aku mengalami suatu peristiwa yang takkan aku lupakan seumur hidupku, yaitu kejadian dimana aku kehilangan seorang sahabat yang selalu menemani ku sejak di bangku SLTP, demi mengenang sahabatku aku mohon kepada setiap pembaca yang membaca tulisan ku mengirimi surat Al-Fateha kepada sahabatku ALM.NOVRIADI NASUTION dan juga ALM.MAHDAN NASUTION ( bapak dari alm.novriadi nasution ) beliau meninggal 4 bulan sebelum novriadi meninggal. Semoga engkau bahagia di sana sobat.

Begitu aku mendengar kabar bahwa sahabat ku telah tiada,air mata ku pun mengalir deras dan masih tidak percaya akau telah ditinggalkan sahabatku untuk waktu yang lama, aku pun langsung ke rumahnya. airmata ku tiada hentinya mengalir di jalan menuju rumah nya, dengan pesva sprin bapakku mengantarkan aku ke tempat tinggal sahabatku, begitu aku sampai di rumahnya, aku pun langsung mencium tangan ibu dari sahabatku lama sekali dan memohon maaf apabila aku selama ini selalu menyusahkan ibunya karena kenakalan kami. Di saat aku bersalaman dengan ibunya aku seperti melihat sahabatku memegang pundakku dan berkata “ekky ada apa ini, kenapa kau nangis ekky, ayolah ekky kau laki-laki tidak pantas kau mengeluarkan air mata” kata-kata ini selalu terngiang di telingaku sampai saat ini, aku pun melihat wajah sahabatku untuk terakhir kali, ketika aku melihat wajah nya aku merasakan dan melihat ruh sahabat ku duduk di sampingku Sambil menangis, lalu dia berkata “ky aku nangis bukan karna ke adaan ku, tapi aku nangis karna aku harus meninggalkan ibu ku, kakakku dan adikku, aku adalah anak laki-laki satu-satu nya di keluargaku, ayahku telah tiada dan kini aku pun harus pergi meninggalkan mereka” aku hanya terpaku dan diam mendengarkan sahabatku berkata-kata.

Lalu aku duduk diluar dengan pikiran yang kosong dan sebuah perasaan yang amat sangat sedih dan bercampur dengan rasa tidak percaya bahwa sahabat ku akan pergi, lalu aku melihat kearah ayunan yang berada di halaman rumah sahabatku dan melihat ia duduk sambil menatap langit kemudian ada sebuah cahaya turun berwarna keemasan menyinari sahabat ku, aku tak percaya dengan penglihatanku dan terus berfikir kenapa begitu cepat aku bersama sahabatku dan aku merasakan kesedihan yang teramat sangat ketika aku memposisikan diriku di posisi ibu nya sahabat ku 4 (empat ) bulan yang lalu suaminya telah menghadap Illahi karna sebuah penyakit dan kini anak laki-laki satunya menghadap ilahi karena kecelakaan sepeda motor. Begitu lama cahaya itu menyinari sahabatku, lalu sahabatku masuk ke dalam rumah sambil menatapi tubuh nya.

Beberapa bulan sebelum sahabat ku meninggal aku bermimpi datang ke sebuah tahlilan dan melihat wajahku begitu sedih, sehingga tanpa sadar aku pun menangis sambil tertidur sampai di bangunkan kedua orang tuaku, lalu ibuku bertanya "kenapa bang mimpi buruk yah nak" aku hanya terdiam dan membiarkan ibu dan bapakku berlalu meninggalkan ku, lalu mimpi kedua aku melihat sebuah foto dan ketika aku melihat foto itu aku menangis, sehingga aku menangis untuk kedua kali nya dalam tidur ku sehingga kedua orang tua ku membangunkan ku lagi. Kejadian ini aku alami dalam 2 minggu sekali sampai dua bulan sebelum kepergian sahabat, aku tidak bermimpi lagi.

Semenjak kepergian sahabatku, aku pun berjanji di dalam hatiku untuk mencari saudara atau sehabat sebanyak mungkin karna aku tidak ingin lagi kehilangan saudara dan sahabat, mempertaruh kan nyawa untuk membantu menolong saudara dan sahabatku, walau aku tidak mampu dengan materi maka aku akan membantu dengan tenaga, walau aku tidak mampu dengan tenaga maka aku akan membantu dengan doa. Karena aku tidak mau lagi kehilangan sesuatu yang aku sayangi, baik keluarga, sahabat dan persaudaraan.

jangan lupa baca kisah sebelum dan selanjutnya yahh^^